
Legislator rapat bersama petugas haji di Makkah (Foto : M. Saifullah/Okezone)
MAKKAH - Para legislator mendorong pemerintah Indonesia kelak dapat tampil sebagai penyelenggara utama ibadah haji sedunia.
"Pengawasan haji tahun ini harus jadi pondasi haji harus lebih progresif. Sudah saatnya RI jadi pemilik ibadah haji. Madinah dan Makkah sebagai kota internasional," harap Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam kunjungan kerja (kunker) pengawasan pelaksanaan ibadah haji 2016, Sabtu (27/08/2016).
Kunker yang dipimpin oleh legislator Partai Keadilan Sejahtera ini
juga diikuti 20 orang legislator dari Komisi VIII DPR RI, Komisi V dan
Komisi IX. Di antaranya Sodiq Mudjahid, Hamka Haq, Samsu Niang, Rachmat
Hidayat, Wenny Haryanto, Endang Maria Astuti, A. Malik Haramain,
Zulfadhli, H Anda, Khatibul Umam Wiranu, Kuswiyanto, Arzeti Bilbina, M
Yudi, dan beberapa orang lainnya.
Harapan agar Indonesia menjadi penyelenggara utama ibadah rukun Islam kelima tersebut, menurut Fahri, berdasarkan pantauan pelaksanaan yang kian baik serta profesional. Ditambah pula persentase pemegang saham terbesar haji adalah Indonesia, mulai dari segi kuantitas jamaah dan sumber daya manusia.
"Karena itu perspektif penyelenggaraan haji kedepan adalah pemilik bagi jamaah kita dan jamaah haji seluruh dunia," urai Fahri.
"Marilah kita selenggarakan, kita sebagai investor, hotel kita mulai take over, katering kita take over, kesehatan, bahkan Indonesia harus punya RS di sini. Hotel, RS, katering nanti akan digunakan jamaah umroh, jadi tidak ada ruginya. Kualitas pasti terjamin karena ini milik kita," imbuhnya.
Selama kunker di Madinah sebelumnya, para legislator sudah diberi perspektif tentang kedatangan jamaah dan pelayanan dari Panitia Petugas Ibadah Haji. Kemudian, para legislator secara acak bertanya atau langsung kepada jamaah Indonesia di Masjidil Haram, mulai dari katering, pemondokan, hingga layanan kesehatan.
"Secara umum temuan kami baik. Kami senang sekali, sampai hari ini kami tak temukan kasus yang signifikan," ungkap Fahri puas.
Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat bersyukur hasil pantauan kinerja PPIH dan pelayanan jamaah dinilai memuaskan. "Semoga ini jadi energi PPIH Makkah lebih baik lagi dengan mencari formulasi terbaik untuk memberikan layanan, pembinaan dan perlindungan terhadap jamaah haji," katanya.
"Pengawasan haji tahun ini harus jadi pondasi haji harus lebih progresif. Sudah saatnya RI jadi pemilik ibadah haji. Madinah dan Makkah sebagai kota internasional," harap Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam kunjungan kerja (kunker) pengawasan pelaksanaan ibadah haji 2016, Sabtu (27/08/2016).
BERITA REKOMENDASI
Harapan agar Indonesia menjadi penyelenggara utama ibadah rukun Islam kelima tersebut, menurut Fahri, berdasarkan pantauan pelaksanaan yang kian baik serta profesional. Ditambah pula persentase pemegang saham terbesar haji adalah Indonesia, mulai dari segi kuantitas jamaah dan sumber daya manusia.
"Karena itu perspektif penyelenggaraan haji kedepan adalah pemilik bagi jamaah kita dan jamaah haji seluruh dunia," urai Fahri.
"Marilah kita selenggarakan, kita sebagai investor, hotel kita mulai take over, katering kita take over, kesehatan, bahkan Indonesia harus punya RS di sini. Hotel, RS, katering nanti akan digunakan jamaah umroh, jadi tidak ada ruginya. Kualitas pasti terjamin karena ini milik kita," imbuhnya.
Selama kunker di Madinah sebelumnya, para legislator sudah diberi perspektif tentang kedatangan jamaah dan pelayanan dari Panitia Petugas Ibadah Haji. Kemudian, para legislator secara acak bertanya atau langsung kepada jamaah Indonesia di Masjidil Haram, mulai dari katering, pemondokan, hingga layanan kesehatan.
"Secara umum temuan kami baik. Kami senang sekali, sampai hari ini kami tak temukan kasus yang signifikan," ungkap Fahri puas.
Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat bersyukur hasil pantauan kinerja PPIH dan pelayanan jamaah dinilai memuaskan. "Semoga ini jadi energi PPIH Makkah lebih baik lagi dengan mencari formulasi terbaik untuk memberikan layanan, pembinaan dan perlindungan terhadap jamaah haji," katanya.