Jumat, 23 September 2016

Stasiun Transmisi TV - Jakarta

Stasiun Transmisi TV - Jakarta

 Stasiun Transmisi TV merupakan stasiun pemancar (Transmitter) TV yang bertujuan memancarkan sinyal Radio Frekuensi (RF) yang membawa sinyal informasi berupa gambar (Video) dan suara (Audio), sehingga dapat diterima oleh pesawat penerima (Receiver) TV di daerah yang tercakup/tercover oleh pemancar TV tersebut.
Untuk mengcover daerah layanan Jakarta dan sekitarnya maka ditempatkanlah stasiun-stasiun transmisi tersebut.
  
Konfigurasi dari stasiun transmisi televisi dapat digambarkan sebagai berikut :

Berikut Daftar Transmisi TV di Jakarta (diurut berdasarkan Kanal terkecil sampai terbesar)
Update : September 2016
1. RTV
PT Metropolitan Televisindo
 Kanal 23 UHF
Band IV, Frek Video : 487.25 MHz, Frek Audio 1 : 492.75 MHz, Frek Audio 2 : 493.1 MHz
2. Kompas TV
PT Gramedia Media Nusantara
Kanal 25 UHF
Band IV, Frek Video : 503.250 MHz , Frek Audio 1 : 529.75 MHz, Frek Audio 2 : 530.1 MHz
3. NET.
PT Net Mediatama Indonesia

 Kanal 27 UHF
Band IV, Frek Video : 519.25 MHz, Frek Audio 1 : 524.75 MHz, Frek Audio 2 : 525.1 MHz

 4. Trans TV
(PT. Televisi Transformasi Indonesia)



Kanal 29 UHF
Band IV, Frek Video : 535.25 MHz, Frek Audio 1 : 540.75 MHz, Frek Audio 2 : 541.1 MHz
5. iNews TV
PT Sun Televisi Network

 Kanal 30 UHF
Band IV, Frek Video : 575.25 MHz, Frek Audio 1 : 580.75 MHz, Frek Audio 2 : 581.1 MHz
6. O Channel
(PT. Omni Intivision)

 Kanal 33 UHF
Band IV, Frek Video : 567.25 MHz, Frek Audio 1 : 572.75 MHz, Frek Audio 2 : 573.1 MHz
7. Elshinta TV
(PT. Elshinta Jakarta Televisi)

 Kanal 35 UHF
Band IV, Frek Video : 583.25 MHz, Frek Audio 1 : 588.75 MHz, Frek Audio 2 : 589.1 MHz
8. MNCTV
(PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia)
  Kanal 37 UHF
Band V, Frek Video : 799.25 MHz, Frek Audio 1 : 604.75 MHz, Frek Audio 2 : 605.1 MHz

9. TVRI
(LPP. Televisi Republik Indonesia)
 Kanal 39 UHF
Band V, Frek Video : 615.25 MHz, Frek Audio 1 : 620.75 MHz, Frek Audio 2 : 621.1 MHz
10. Indosiar
(PT. Indosiar Visual Mandiri)


 Kanal 41 UHF
Band V, Frek Video : 631.25 MHz, Frek Audio 1 : 636.75 MHz, Frek Audio 2 : 637.1 MHz
11. RCTI
(PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia)

 Kanal 43 UHF
Band V, Frek Video : 647.25 MHz, Frek Audio 1 : 652.75 MHz, Frek Audio 2 : 653.1 MHz
12. SCTV
(PT. Surya Citra Televisi)

Kanal 45 UHF 
Band V, Frek Video : 663.25 MHz, Frek Audio 1 : 668.75 MHz, Frek Audio 2 : 669.1 MHz
 13. ANTV
(PT. Cakrawala Andalas Televisi)

 Kanal 47 UHF
Band V, Frek Video : 679.25 MHz, Frek Audio 1 : 684.75 MHz, Frek Audio 2 : 685.1 MHz
 
 14. Trans 7
(PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh)
 Kanal 49 UHF
Band V, Frek Video : 695.25 MHz, Frek Audio 1 : 700.75 MHz, Frek Audio 2 : 701.1 MHz
 15. Global TV
(PT. Global Informasi Bermutu)
 Kanal 51 UHF
Band V, Frek Video : 711.25 MHz, Frek Audio 1 : 716.75 MHz, Frek Audio 2 : 717.1 MHz
 16. tvOne
(PT. Lativi Media Karya)
 Kanal 53 UHF
Band V, Frek Video : 727.25 MHz, Frek Audio 1 : 732.75 MHz, Frek Audio 2 : 733.1 MHz
 17. Jak TV
(PT. Danapati Abinaya Investama)

Kanal 55 UHF
Band V, Frek Video : 743.25 MHz, Frek Audio 1 : 748.75 MHz, Frek Audio 2 : 749.1 MHz
 18. Metro TV
(PT. Media Televisi Indonesia)
 Kanal 57 UHF
Band V, Frek Video: 759.25 MHz, Frek Audio 1: 764.75 MHz, Frek Audio 2 : 765.1 MHz
 19. DAAI TV
(PT. Duta Anugerah Indah )
 Kanal 59 UHF
Band V, Frek Video : 775.25 MHz, Frek Audio 1 : 780.75 MHz, Frek Audio 2 : 781.1 MHz

Sabtu, 27 Agustus 2016

Saatnya Indonesia Jadi Pemilik Ibadah Haji

Legislator rapat bersama petugas haji di Makkah (Foto : M. Saifullah/Okezone)
Legislator rapat bersama petugas haji di Makkah (Foto : M. Saifullah/Okezone)
MAKKAH - Para legislator mendorong pemerintah Indonesia kelak dapat tampil sebagai penyelenggara utama ibadah haji sedunia.
"Pengawasan haji tahun ini harus jadi pondasi haji harus lebih progresif. Sudah saatnya RI jadi pemilik ibadah haji. Madinah dan Makkah sebagai kota internasional," harap Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam kunjungan kerja (kunker) pengawasan pelaksanaan ibadah haji 2016, Sabtu (27/08/2016).
Kunker yang dipimpin oleh legislator Partai Keadilan Sejahtera ini juga diikuti 20 orang legislator dari Komisi VIII DPR RI, Komisi V dan Komisi IX. Di antaranya Sodiq Mudjahid, Hamka Haq, Samsu Niang, Rachmat Hidayat, Wenny Haryanto, Endang Maria Astuti, A. Malik Haramain, Zulfadhli, H Anda, Khatibul Umam Wiranu, Kuswiyanto, Arzeti Bilbina, M Yudi, dan beberapa orang lainnya.
Harapan agar Indonesia menjadi penyelenggara utama ibadah rukun Islam kelima tersebut, menurut Fahri, berdasarkan pantauan pelaksanaan yang kian baik serta profesional. Ditambah pula persentase pemegang saham terbesar haji adalah Indonesia, mulai dari segi kuantitas jamaah dan sumber daya manusia.
"Karena itu perspektif penyelenggaraan haji kedepan adalah pemilik bagi jamaah kita dan jamaah haji seluruh dunia," urai Fahri.
"Marilah kita selenggarakan, kita sebagai investor, hotel kita mulai take over, katering kita take over, kesehatan, bahkan Indonesia harus punya RS di sini. Hotel, RS, katering nanti akan digunakan jamaah umroh, jadi tidak ada ruginya. Kualitas pasti terjamin karena ini milik kita," imbuhnya.
Selama kunker di Madinah sebelumnya, para legislator sudah diberi perspektif tentang kedatangan jamaah dan pelayanan dari Panitia Petugas Ibadah Haji. Kemudian, para legislator secara acak bertanya atau langsung kepada jamaah Indonesia di Masjidil Haram, mulai dari katering, pemondokan, hingga layanan kesehatan.
"Secara umum temuan kami baik. Kami senang sekali, sampai hari ini kami tak temukan kasus yang signifikan," ungkap Fahri puas.
Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat bersyukur hasil pantauan kinerja PPIH dan pelayanan jamaah dinilai memuaskan. "Semoga ini jadi energi PPIH Makkah lebih baik lagi dengan mencari formulasi terbaik untuk memberikan layanan, pembinaan dan perlindungan terhadap jamaah haji," katanya.

Jumat, 19 Agustus 2016

'Jika Mudik, Pengemudi Harus Istirahat Tiap 4 Jam'

Menjelang masa mudik Lebaran, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau pada seluruh pengemudi, baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi, agar beristirahat setiap empat jam perjalanan.
Perjalanan yang jauh serta waktu tempuh di luar prediksi saat mudik jelang Lebaran selalu menjadi faktor resiko kecelakaan, papar Kemenkes, di kantornya, Jakarta, Rabu (8/6).
"Kemenkes akan memberikan kontribusi pemeriksaan untuk mengetahui faktor risiko kecelakaan pada tiap pengemudi yang akan mudik, khususnya angkutan umum," ujar Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo.
Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan pada pengemudi yang memiliki jarak tempuh cukup lama setidaknya lebih dari empat jam untuk pengendara umum maupun pengendara pribadi terutama motor. Hal ini diupayakan untuk mendukung gerakan zero accident.
"Data kemarin 60 persen kecelakaan terjadi pada sepeda motor. Untuk itu, kami mengimbau nanti tiap empat jam istirahat," tegasnya.
"Nanti kami serta jajaran Kemenkes membuka pos pelayanan kesehatan gratis di seluruh jalur mudik," ujarnya. (Haryanto)

Sabtu, 13 Agustus 2016

About

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer efficitur lacus massa. Integer convallis pretium nibh, id aliquam nibh tempus id. Sed interdum orci ut eros volutpat rutrum sit amet vel nunc. Aenean convallis massa sed metus consectetur, eget malesuada diam maximus. Quisque consectetur libero ac dui rhoncus aliquet. Suspendisse ut imperdiet odio, non venenatis lectus. Ut at velit et neque posuere rutrum at eleifend eros. Curabitur malesuada vestibulum elementum. Duis neque tortor, pellentesque sit amet nisl quis, condimentum interdum mi. Maecenas vehicula tellus et elit varius, nec facilisis dolor mollis.
Etiam lectus enim, dictum sed ornare non, scelerisque sed ipsum. In tincidunt arcu a quam commodo, elementum vehicula elit feugiat. In tincidunt libero nisl, eu iaculis odio molestie in. In volutpat elementum urna. Donec ultrices sem non nisl scelerisque commodo. Aenean a congue turpis. Phasellus condimentum, ex nec mattis semper, felis neque maximus metus, eleifend viverra lectus est sed diam. Sed convallis erat sem, non pellentesque lorem suscipit sit amet. Nulla euismod purus quis lorem porttitor, non ornare lectus efficitur.
Cras luctus efficitur elementum. In ornare elit non tortor varius congue. Aenean aliquet id sem ac condimentum. Aliquam erat volutpat. Praesent tempus ipsum vehicula, varius erat sed, convallis quam. Sed facilisis, purus et commodo aliquet, quam enim congue metus, id fermentum enim ex id mauris. Pellentesque sed elit nec orci mattis hendrerit sit amet non erat. Nunc quis velit eros. Praesent eu ante molestie arcu ultricies molestie. Nunc pharetra nunc eu enim tempus, sit amet semper ante sodales. Integer ornare risus non eros aliquam elementum commodo in nibh. Pellentesque interdum lorem in dolor lobortis, sit amet euismod mi porta. Sed non est commodo nisl convallis maximus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Mauris aliquet mauris eu lorem pharetra, ac pretium elit tempus. Sed vehicula consectetur risus at sodales.
Integer cursus luctus ante, vel feugiat leo sodales nec. Nulla et nulla eleifend, lobortis leo in, eleifend augue. Nulla bibendum quam et justo mollis, vitae fermentum orci euismod. Sed nec blandit lorem. Nullam mi purus, rhoncus sit amet eros id, tincidunt molestie nulla. Vivamus pretium ultrices felis vitae tempor. Vestibulum consequat rhoncus metus.
Vivamus iaculis elit sem, id posuere diam pretium eget. Vestibulum venenatis risus et purus dictum, non tincidunt libero auctor. Nunc metus ligula, pulvinar et ex hendrerit, accumsan egestas diam. Duis ultrices turpis erat, et scelerisque augue sagittis nec. Duis vitae odio id orci tincidunt vestibulum. Proin quis blandit nisi. Mauris tempor maximus neque, sit amet vestibulum lectus accumsan ac. Suspendisse porttitor id metus sit amet ultricies. Donec ullamcorper id lorem nec imperdiet. Nulla facilisi. Phasellus sodales rhoncus pretium. Phasellus convallis tempus felis. Phasellus vitae risus blandit, ullamcorper augue sed, rhoncus sem. Morbi eu tristique diam. Vestibulum eget turpis id nisi tincidunt consequat eget nec nunc.

Kenapa Sebaiknya Anda Jangan Nonton di Mobil



Biasanya kalau macet kita menikmatinya dengan berlama-lama dengerin CD, MP3 atau radio sampai anda  bosan sama lagunya. Sekarang orang bisa nonton TV atau bahkan DVD selama di mobil. Tapi memasang TV di mobil itu sesungguhnya sangat nggak relevan. Beda kalau anda nonton tv di pesawat. Kenapa?!

1. Jalanan Kota Jelek

Tidak heran kan kalau jalanan jelek bikin tayangan ikut jelek. Masa nanti pas adegan lagi seru eh gambar jadi burem karena jalanannya bolong-bolong. Tidak asyik banget kan?

2. Lagi Seru Harus Turun

Ini balada banget buat anda yang biasa naik bus antar kota dan menikmati film sepanjang perjalanan. Kalau biasanya kamu menghabiskan waktu 1,5 jam sedangkan film biasanya 2 jam, sebel kan kalo di tengah-tengah film anda udah sampai tujuan? Endingnya gantung gitu.

3. Jadi Nggak Konsen Nyetir

Ini bahaya banget buat kamu yang biasa nyetir sambil nonton tv di mobil. Dijamin nggak konsen dan yang ada anda diklaksonin sama pengemudi belakang kamu pas kamu terharu sama serial Korea favorit kamu. Ntar anda gak sadar trus tetep nonton sambil nyetir lagi. Bahaya gila. Ini mah sama aja ngetik SMS sambil nyetir motor.

4. Kamu Bisa Terjebak Macet dan Justru Ketagihan

Nggak heran kalau di Jakarta kamu bisa kena macet lebih dari 3 jam. Kalau kamu punya TV langsung nggak berasa deh macetnya, bisa-bisa kamu malah heran kok pas keluar kantor terang sampe rumah masih terang. Dikiranya cepet padahal kamu semaleman di jalan dan nggak nyadar. Bahaya banget nih kalo kamu keasikan dan justru memilih macet di jalan biar bisa nonton. Kalo gini terus kapan Jakarta mau gak macet.

Iklan fenomenal yang ada di TV

Kadang suatu iklan yang bertujuan untuk mempromosikan produk, penuh dengan adegan dan ucapan yang bisa membuat keadaan hening sejenak kemudian tertawa setelah melihatnya.

Mau tau iklan apa saja itu. Nih deh salah satu dari iklan yang cukup membuat gw tertawa ngakak setelah melihatnya.


1. Iklan Tori-tori Cheese Crackers



Ini iklan makanan, dengan satu model wanita cantik yang didampingi dua cowo yang mengenakan kostum pegulat. Pertanyaannya.. kenapa harus diperagakan dengan mengepak-ngepakkan selangkangan sambil berkata "tori~ tori~ tori~ tori~" ??
apakah itu suatu kode? jadi kalau selangkangan lu laper lu beli deh tuh tori-tori..


2. Iklan Perment MintZ

"Ini pensil. Ini permen MintZ. dari pada emut pensil. mending emut aja upil"
Iklan yang kurang dari 5 menit ini cukup membuat keadaan hening sejenak setelah melihatnya. Gimana enggak.. apa hubungannya pensil sama lu makan permen? tapi gua akui, ini iklan paling kreatif diantara iklan yang lain. iklan mana lagi yang se-simple dan se-suatu kaya gitu. 

3. Iklan Axis part "Hemat Beb"


hahaha.. Ini iklan gw banget waktu sama doi. Lumayanlan bikin doi cemberut dan manyun disepanjang jalan. kalau ga percaya, cobain aja deh. toh ga ada ruginya kan kalau sifat hemat sudah dibina sejak dini.. :D 

4. Iklan Axis part "Joni Blak-blakan"

Lagi-lagi axis mempromosikan Special Promo nya dengan adegan Film pendek. kali ini benar-benar dapet banget maksud dan tujuannya, terutama yang pada saat itu merupakan Bulan puasa menjelang Hari Raya. setiap adegan dan muka para pemerannya pun cukup bikin orang tersenyum menahan tawa. iya kan? hayo ngaku, kalau engga nanti dipacarin nih sama cewe bling-bling dibawah ini

Jumat, 05 Agustus 2016

Konversi Frekuensi Channel TV

Saya akan menampilkan konversi frekuensi channel TV dari UHF ke MHz karena mungkin TV yang teman-teman punya itu tuningnya pakai MHz, bukan UHF. 
Jadi, cari salurannya susah.
Langsung di catat saja, semoga bermanfaat.
21 UHF  471.25 MHz
22 UHF  479.25 MHz
23 UHF  487.25 MHz
24 UHF  495.25 MHz
25 UHF  503.25 MHz
26 UHF  511.25 MHz
27 UHF  519.25 MHz
28 UHF  527.25 MHz
29 UHF  535.25 MHz
30 UHF  543.25 MHz
31 UHF  551.25 MHz
32 UHF  559.25 MHz
33 UHF  567.25 MHz
34 UHF  575.25 MHz
35 UHF  583.25 MHz
36 UHF  591.25 MHz
37 UHF  599.25 MHz
38 UHF  607.25 MHz
39 UHF  615.25 MHz
40 UHF  623.25 MHz
41 UHF  631.25 MHz
42 UHF  639.25 MHz
43 UHF  647.25 MHz
44 UHF  655.25 MHz
45 UHF  663.25 MHz
46 UHF  671.25 MHz
47 UHF  679.25 MHz
48 UHF  687.25 MHz
49 UHF  695.25 MHz
50 UHF  703.25 MHz
51 UHF  711.25 MHz
52 UHF  719.25 MHz
53 UHF  727.25 MHz
54 UHF  735.25 MHz
55 UHF  743.25 MHz
56 UHF  751.25 MHz
57 UHF  759.25 MHz
58 UHF  767.25 MHz
59 UHF  775.25 MHz
60 UHF  783.25 MHz
61 UHF  791.25 MHz
62 UHF  799.25 MHz

Inilah daftar Stasiun TV dengan frekuensi UHF nya di Dejabotabek dan sekitarnya:
1. TVRI - 39 UHF
2. RCTI - 43 UHF
3. SCTV - 45 UHF
4. ANTV - 47 UHF
5. MNC - 37 UHF
6. Indosiar - 41 UHF
7. Trans - 29 UHF
8. Trans7 - 49 UHF
9. Global - 51 UHF
10. TVOne - 53 UHF
11. Metro - 57 UHF
12. Jak TV - 55 UHF
13. Kompas - 25 UHF
14. NET TV - 27 UHF
15. RTV - 23 UHF
16. iNews TV - 30 UHF
17. DAAI TV - 59 UHF
18. Elsinta - 35 UHF
19. TVRI Pro2 - 31 UHF
20. O Channel - 33 UHF
21. Radar TV - 60 UHF
22. CTV Banten - 26 UHF
23. K TV - 28 UHF
24. IN TV - 22 UHF
25. Teman TV Cibinong - 24 UHF 

Bandung

1. 479,250 Mhz - IMTv
2. 495,250 Mhz - JABAR TV
3. 527,25 Mhz - PJTV
4. 543,25 Mhz - SPACE Toon
5. 575,25 Mhz - STV
6. 591,25 Mhz - ctchannel
7. 607,25 Mhz - Bandung TV
8. 623,25 Mhz - TVRI
9. 639,25 Mhz - TRANS TV
10. 655,25 Mhz - TRANS 7
11. 671,25 Mhz - GLOBAL
12. 687,25 Mhz - TVOne
13. 703,25 Mhz - RCTI
14. 719,25 Mhz - SCTV
15. 735,25 Mhz - Indosiar
16. 751,25 Mhz - METRO TV
17. 767,25 Mhz - ANTV
18. 783,25 Mhz - MQTV
19. 799,25 Mhz - MNCtv
20. 511.25 mhZ - iChannel

Semarang


1. Trans TV          : 535.25 MHz
2. RCTI                : 567.25 MHz
3. SCTV               : 583.25 MHz
3. ANTV               : 503.25 MHz
4. Indosiar           : 519.25 MHz
5. Metro TV          : 647.25 MHz
6. Trans 7             : 631.25 MHz
7. Global TV         : 599.25 MHz
8. Kompas TV      : 679.25 MHz
9. MNC TV           : 551.25 MHz
10. TV One           : 615.25 MHz
11. TVKU             : 695.25 MHz
12. PRO TV          : 663.25 MHz
13. TVRI              : 487.25 MHz
14. Net. TV          : 743.25 MHz
14. Net Tv           : 759.30 Mhz
15. SemarangTV  : 727.25 MHz

Jogja

 1. TVRI          : 479.25 MHz,
2. Trans TV    : 495.25 MHz
3. MNC TV      : 511.25 MHz
4. Indosiar      : 527.25 MHz
5. ANTV          : 543.25 MHz
6. RCTI            : 559.25 MHz
7. SCTV           : 575.25 MHz,
8. Global TV    : 591.25 MHz,
9. TV ONE       : 607.25 MHz,
10. RBTV Yogyakarta : 623.25 MHz
11. Metro TV   : 639.25 MHz
12. Adi TV       : 655.25 MHz
13. Trans7       : 671.25 MHz
14. Jogja TV    : 687.25 MHz,
15. TATV Solo : 703.25 MHz
16. NET.          : 719.25 MHz,
17. Nusa Tv Yogyakarta : 751.25 MHz

Surabaya
 1. Trans TV         : 479.25 Mhz
2. Trans 7           : 751.25 Mhz
3. ANTV              : 495.25 Mhz
4. Indosiar          : 527.25 Mhz
5. RCTI               : 543.25 Mhz
6. MNC TV           : 559.25 Mhz
7. SCTV               : 575.25 Mhz
8. Kompas TV      : 623.25 Mhz
9. Global TV        : 703.25 Mhz
10. Metro TV       : 735.25 Mhz
11. TVRI              : 511.25 Mhz
12. TV9                : 639.25 Mhz
13. Legel              : 591.25 Mhz
14. Arek TV          : 687.25 Mhz
15. TV 1               : 719.25 Mhz
16. TVE SMK1      : 471.25 Mhz
17. Spacetoon      : 767.25 Mhz
18. JTV                : 783.25 Mhz

19. MHTV             : 799.25 Mhz

Solo Klaten

 1. 512.250 MHz - TVRI Nasional
2. 530.250 MHz - Trans TV
3. 542.250 MHz - MNCTV
4. 554.250 MHz - Indosiar
5. 566.250 MHz - ANTV
6. 578.250 MHz - RCTI
7. 590.250 MHz - SCTV
8. 602.250 MHz - Global TV
9. 638.250 MHz - MetroTV
10. 646.250 MHz - Pro TV/SINDOtv
11. 662.250 MHz - Trans7
12. 678.250 MHz - Kompas TV Jawa Tengah
13. 703.250 MHz - TATV Solo
14. 710.250 MHz - Semarang TV Bali TV/Indonesia Network
15. 751.250 MHz - RTV Jogjakarta/rajawali Tv

Denpasar Bali

 21 UHF

 
22 UHF  
23 UHF dewata tv
24 UHF  
25 UHF antv stasiun Denpasar
26 UHF  
27 UHF INDOSIAR stasiun Denpasar
28 UHF  
29 UHF TVRI Bali
30 UHF  
31 UHF SCTV stasiun Denpasar
32 UHF  
33 UHF MNC TV stasiun Denpasar
34 UHF  
35 UHF RCTI stasiun Denpasar
36 UHF  
37 UHF METRO TV stasiun Denpasar
38 UHF  
39 UHF ALAM TV
40 UHF  
41 UHF tvOne stasiun Denpasar
42 UHF  
43 UHF TRANS TV stasiun Denpasar
44 UHF  
45 UHF TRANS 7 stasiun Denpasar
46 UHF  
47 UHF Global TV stasiun Denpasar
48 UHF  
49 UHF BALI TV Denpasar
50 UHF  
51 UHF BMC
52 UHF  
53 UHF  
54 UHF  
55 UHF  
56 UHF  
57 UHF  
58 UHF  
59 UHF  
60 UHF  
61 UHF  
62 UHF  
* Utk freq 53, 55, 57, 59 dan 61 digunakan untuk O Channel Denpasar, Denpasar TV, RTV Singaraja dll